Magister Akuntansi

Program Studi Akuntansi Program Magister dirancang dengan kurikulum yang bisa menghasilkan para akuntan profesional dengan 11 dosen bergelar Doktor dan memiliki berbagai sertifikasi kompetensi serta para praktisi yang berpengalaman. 

BULETIN INFORMASI

1) Survey Lulusan (Tracer Study)

 

2) Press Release: "Penghargaan Juara 1 Tingkat Nasional kepada Mahasiswa Magister Akuntansi"

Magelang - Muhamad Burhanudin, pemuda asal Kecamatan Salaman, Magelang dan mahasiswa Magister Akuntansi UPN "Veteran" Yogyakarta, kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. Ia meraih Juara 1 Nasional Pemuda Pelopor Desa Bidang Ekonomi Digital dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI, setelah sebelumnya juga menjadi juara di tingkat Provinsi Jawa Tengah.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Bupati Magelang Grengseng Pamuji usai upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 di halaman Setda Kabupaten Magelang, Selasa (28/10).

Burhan, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa penghargaan ini diperolehnya berkat inisiatifnya menciptakan platform digital berbasis website bernama mastanibibit.com, yang menjadi wadah bagi produk-produk petani, khususnya bibit tanaman.

“Saya menginisiasi sebuah aplikasi digital berbasis website bernama mastanibibit.com, platform bagi produk-produk petani, khususnya bibit tanaman,” ujar Burhan usai menerima penghargaan dari Bupati Magelang.

Selain Burhan, Bupati Magelang juga memberikan penghargaan kepada lima Relawan Verifikator Kecamatan dalam Program Pemberian Penghargaan bagi Pemuda Berprestasi. Mereka adalah Annisa Nabila Safitri, Bayu Putra Kurniawan, Arief Budianto, Fajar Kurniawan, dan Nurul Layladduja

 

3) Seminar Proposal Tesis: "12 September 2025"

 

 

4) Opini: Menguatkan Tata Kelola BUMN di Tengah Uji Kepercayaan

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, termasuk sektor pertambangan yang menjadi salah satu tulang punggung perekonomian nasional. Kontribusinya terhadap peningkatan pendapatan negara, penyerapan tenanga kerja, dan ekspor tidak dapat disangkal. Namun, kontribusi tersebut belum sepenuhnya menjadi berkah bagi masyarakat. Alih-alih menyejahterakan, tata kelola (good corporate governance) yang lemah dan belum akuntabel justru membuka ruang bagi kerusakan lingkungan karena eksploitasi berlebihan, ketimpangan ekonomi, hingga konflik sosial. 

Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah terus mendorong hilirisasi dan peningkatan nilai tambah dari sektor pertambangan. Namun, hilirisasi tanpa reformasi tata kelola yang menyeluruh terhadap tata kelola pertambangan yang berfokus pada keberlanjutan, transparansi, dan keadilan, upaya hilirisasi hanya akan menjadi perpanjangan dari pola eksploitasi lama dengan wajah baru. 

Banyak persoalan muncul dari lemahnya pengawasan dan tumpang tindih regulasi. Maraknya praktik tambang ilegal, pemberian izin tanpa melakukan kajian dan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) yang matang, serta kurang melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan juga menunjukkan buruknya tata kelola. Tidak jarang, perusahaan tambang meninggalkan kewajibannya melakukan reklamasi, sehingga berdampak langsung pada keselamatan dan kesehatan masyarakat sekitar. 

Selain itu, sistem pelaporan produksi dan keuangan yang belum sepenuhnya transparan membuka celah bagi manipulasi data dan potensi korupsi. Di beberapa daerah, konflik antara masyarakat lokal dan perusahaan tambang juga mencerminkan kegagalan negara dalam memastikan keadilan distribusi manfaat. 

Oleh karena itu, penguatan sistem pengawasan, peningkatan kapasitas komite audit, hingga pembentukan unit kepatuhan yang independen harus menjadi bagian integral dari transformasi tata kelola. Tak kalah penting adalah pembangunan budaya integritas di seluruh lini organisasi, agar GCG tidak hanya menjadi slogan, melainkan sistem yang hidup dan dihayati dalam keseharian korporasi.

Kasus-kasus yang mencuat belakangan ini seharusnya menjadi bahan refleksi kolektif, bukan untuk mencari kambing hitam, melainkan sebagai titik tolak perbaikan berkelanjutan. Indonesia memiliki peluang besar untuk membangun perusahaan milik negara yang kuat, bersih, dan kredibel di mata dunia, asalkan tata kelola yang baik tidak sekadar menjadi formalitas, tetapi diterapkan secara konsisten dan menyeluruh.

 

Opini dari: Siti Nur Maryanti, Mahasiswa S2 UPN “Veteran” Yogyakarta

 

5) Press Release: Incoming Global Volunteer AIESEC in UPNVY - Delegasi Asing Mengajar dan Berbagi  Pengalaman di Yogyakarta

Yogyakarta, 22 Juni 2024– AIESEC in UPN Veteran Yogyakarta kembali mengadakan program Incoming Global Volunteer yang berlangsung dari 22 Juni hingga 3 Agustus 2024. Program ini menghadirkan para delegasi internasional dari berbagai negara untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial, salah satunya adalah mengajar anak-anak di beberapa desa di Yogyakarta. Kegiatan ini diikuti oleh delegasi internasional yang berasal dari Mesir, Cina, Vietnam, Pakistan, Jepang, dan Maroko. Para peserta dalam program ini adalah:
    1. Amr Khaleed A. M. Ibrahim (141235001)
    2. Mariam Hesham S. M. S. Elimam (241235001)
    3. Lingxin Kong (141235002)
    4. Nour El Houda Saidi (242235001)
    5. Tran Ngoc Tram Le (141235003)
    6. Xinyi Yu (142235001)
    7. Ha Minh Anh Nguyen (142235002)
    8. Alishba Abbas (142235003)
    9. Ayesha Zafar (143235001)
    10. Kazuki Mitsuji (241235002)
    11. Nguyen Nhu Hung (243235001)
    12. Nguyen Thi Van (143235002)
    13. Vu The Binh (143235003)
    14. Shijia HUA (151235001)
    15. Thi Thao Linh Vo (151235002)

Selama enam minggu, delegasi terlibat aktif dalam berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan memperkenalkan budaya global kepada anak-anak di beberapa lokasi di Yogyakarta. Mereka mengajar anak-anak di tiga desa, yaitu Desa Purbayan, Desa Purwokinanti, dan Desa Wirobrajan. Selain itu, selama dua minggu terakhir, mereka juga mengajar di dua sekolah dasar, yakni SD Mutiara Persada dan SD Tumbuh 3. Kegiatan ini tidak hanya fokus pada pengajaran, tetapi juga memperkenalkan budaya dan nilai-nilai global kepada masyarakat setempat. Delegasi internasional bekerja sama dengan Local Volunteer yang terdiri dari mahasiswa-mahasiswa lokal Jogja, yang turut serta mendampingi dan mendukung proses pembelajaran.

Selain mengajar, para delegasi juga diberi kesempatan untuk mempelajari kekayaan budaya Yogyakarta. Mereka mengunjungi tempat pemberdayaan UMKM batik, di mana mereka belajar tentang proses membatik tradisional. Para peserta juga mengikuti sesi belajar alat musik gamelan bersama komunitas karawitan UPN “Veteran” Yogyakarta, yang bertujuan untuk memperkenalkan dan melestarikan seni musik tradisional Jawa. Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen AIESEC in UPNVY untuk memfasilitasi pertukaran budaya dan pengalaman global, serta memberikan dampak positif bagi masyarakat Yogyakarta. Program Incoming Global Volunteer ini tidak hanya memberikan kontribusi nyata bagi pendidikan lokal, tetapi juga membuka kesempatan bagi para peserta internasional untuk memahami lebih dalam tentang Indonesia, khususnya Yogyakarta, dengan segala keragaman budayanya. Dengan semangat kolaborasi, kegiatan ini diharapkan dapat mempererat hubungan internasional sekaligus meningkatkan pemahaman lintas budaya antara delegasi dan masyarakat lokal. AIESEC in UPNVY terus berkomitmen untuk menciptakan peluang bagi anak muda dalam upaya pembangunan komunitas yang berkelanjutan.

   

LAMPIRAN: